Sudah lebih dari 2 bulan yang lalu saya banyak menghabiskan waktu untuk mengurusi kebutuhan pernikahan (which is yang masih tahun depan).. Menurut tanggal baik, kemungkinan jatuhnya pada tanggal 21 April 2007.. (ini perhitungan terakhir..sepertinya sih masih bisa dicari lagi bila mau lebih awal).
Berhubung mama saya harus berangkat 'terbang' summer+haji bersama
Air Atlanta selama lebih dari 8 bulan (starting 1 Juni 2006 hingga 28 Februari 2007), segala sesuatu yang penting seperti = gedung, penentuan harga catering hingga harga makeup sudah mulai dihitung. Sehingga, sebelum berangkat, perhitungan budget harus sudah bisa dibeberkan angkanya.. tujuannya, biar beliau bisa mengira2 dan bersiap2.. kira2 begitulah permintaannya.
Belum apa-apa, masalah sudah datang. Ayah saya yang memang sudah berpisah dengan Mama saya, diam-diam menolak untuk bersanding diatas pelaminan. SHOCK, terguncang, gundah dan sedih.. demikian kira-kira perasaan saya mengetahui hal itu.
Lantas..siapa yang akan berdiri diatas panggung nantinya? Bapak tiri saya ga punya..apalagi bapak-bapak'an.. Tapi, misalnya saya punya bapak tiri, hati saya tetap meminta Ayah asli saya untuk berdiri dipelaminan sebagai simbol pengakuannya ke orang lain.. Itupun kalau ada. Lah ini ga ada, terus gimana?
Alhasil, saya harus berhadapan dengan beliau untuk menjelaskan keinginan pribadi saya sebagai seorang anak. Tapi, sungguh..sulit merubah PRINSIPnya. Ayah saya dikenal dengan sosok yang ber'profesi' sebagai orang yang sangat idealis. Beliau punya hati yang keras bak batu.. Prinsipnya pun selalu dipegang teguh.
Tapi, salahkah saya meminta beliau untuk berdiri dipanggung 'demi' saya? Terlalu berlebihan kah? Saya terus bertanya-tanya hal itu didalam hati. Hingga kini, permintaan saya belum mendapatkan titik cerah... Padahal tanggal 25 Mei mendatang, orang tua pacar saya menyebrang dari Gorontalo untuk sowan kerumah beliau demi melamar dan melangsungkan pertunangan saya dan anak semata wayangnya.. Pusing betul saya..
Mohon doanya.. supaya masalah ini bisa terselesaikan dengan jalan keluar yang terbaik.
sabar yah mbak.....
Iyah say, sabar yaaa...pasti akan banyak setumpuk kebahagiaan buat lo...;)
feha : iya nih terus mencoba menjadi orang sabar
bunda renny : amiiin amin bun... doa lo ngiris ati gw euy...